Jumat, 20 Juni 2014

Kesendirian yang Asik, Namun tidak Baik.





Pernah ga sih sobat merasa bosan dengan rutinitas harian yang biasa dikerjakan? Well, satu bulan terakhir ini, saya mengalaminya sobat. Baik penat dalam kuliah, mengerjakan design pesanan, hobi, berorganisasi, bahkan keluar untuk nongkrong dan main bareng rekan juga sobat (atau mungkin ga ada uang, hahahaha). Rasanya pengen sendirian dikamar, nonton film-film download-tan yang udah lama dan usang, sampe kumis dan jenggot menebal saat menatap pagi hari.

Ketika bosan yang seperti ini datang, mood-lah yang disalahkan. Entah mood yang belum datang atau memangnya saya yang kurang semangat dalam menghadapi hidup? Bukannya diam dalam menghadapi nasib, perasaan bersalah-pun selalu direnungi. Terkadang hati ini menghentak;

“Men, bangun, jangan tidur terus! Ngapain kek?! Kalo gak boker, ya coli. Gak produktif banget.”
“Men, daripada diem, mending nyetem tuh gitar loe yang usang. Belajar gitar lagi gih.”
“Men, perasaan dulu loe doyan ngeblog. Dari pada nonton film lama, mending bikin dan aransemen blog baru.”
“Men, seriusan nih selesai kuliah malah pulang buat tidur? Mending di mari aja kunjungin loe punya organisasi. Gak kangen apa?”
“Men, itu loe punya hape kasian banget si. BBM-in cewe gokiel lah, pedekate, ga bosen jomblo?”
“Men, cuci sempak! Udah seminggu kagak ganti-ganti, jijik banget. Mandi wajib sonoh!”

Hahahaha, meski terkesan menggelikan, itu beneran. Ketika hati bertindak melawan otak yang malas untuk bergerak, terkadang pandangan logis hinggap membawa pencerahan. Masa lalu datang, kemudian mengingatkan hal-hal menyenangkan atau bahkan menyedihkan. Dulu aku biasa melakukan ini/ itu, kenapa sekarang enggak?

Ketika diri ini mengharapkan kesendirian, maka kekosongan-lah yang mengambil peran. Ketika beberapa bagian dari hati menghadapi kekosongan, bagian hati saya yang lain menyarankan saya untuk mencari sesuatu. Sesuatu yang dapat menghidupkan saya dari tempat tidur sponge yang sudah menipis. Sesuatu yang dapat mengeluarkan saya dari kamar yang baunya sudah sangat apek.

Kalau bukan karena hati dan self-awareness, mungkin saya; masih terus coli dua hari sekali (sekarang seminggu sekali, hahahaha), membiarkan gitar semakin berdebu, gak nulis blog ini, malu buat mampir ke kantor organisasi kampus, gak BBM-an sama cewe gokil dan sekarang malah jadi gebetan dan celana dalam saya masih belum juga dicuci. Tapi kok, kuliah masih males aja ya? Hahahaha, gak apa-apa, yang penting sekarang punya hobi baru dan hidup lebih produktif dari minggu-minggu kemarin.

Mengambil quote dari salah seorang sahabat, “Kalo hidup masih nungguin mood, sampai akhirat-pun kamu gak akan mati. Kamu akan terombang-ambing mana surga dan mana neraka, mana hidup dan mana mati”. Intinya, kesendirian itu asik, saya-pun mengakuinya. Namun dalam hidup ini kita tidak bisa terus untuk menyendiri. Kita butuh lingkungan sosial. Saya membutuhnya, anda-pun juga. Apa bila anda terjebak dalam kesendirian, maka anda-lah satu-satunya yang dapat menolong diri anda sendiri. Beruntung anda memiliki sobat yang care dengan anda. Jika tidak, anda memiliki perintah untuk memanage diri anda sendiri untuk bangkit atau tidak sama sekali.

Sekian, saya Arief Setya Negara mengucapkan terimakasih kapada sobat yang sudah membaca. Sampai jumpa di post selanjutnya.

0 komentar: