Sabtu, 21 Juni 2014

Saya Perokok dan Saya Benci Perokok.




Saya adalah perokok berat. Dulu saya mampu menghabiskan sebungkus Djarum Super 16 dalam dua hari, terlebih ketika ada pesanan Design, 16 batang rokok dapat habis dalam semalam. Ketergantungan saya dengan rokok membuat saya dibenci, dijauhi dan syukur diperhatikan oleh beberapa sahabat. “Rif, berhenti merokok lah, ga baik loh”, dan dalam hati saya mengatakan “persetan” meskipun pada kenyataannya saya mengatakan “iya”, hahahaha. Ketergantungan saya dengan rokok merupakan latarbelakang saya menulis post pada kali ini.

Beberapa orang membenci perokok, mungkin termasuk anda. Saya-pun sebagai salah satu perokok membenci perokok. Perbedaan anda dan saya, perokok yang saya benci terbagi menjadi beberapa kategori. Bahkan kategori itu cenderung saya jauhi karena perasaan ilfil. Berikut kategori berdasarkan kacamata Arief;
  1. Merokok karena ingin terlihat gaya dan lebih keren (terlebih didepan wanita).
    Perokok tipe ini cenderung membeli/ meminta rokok, bukan karena dia suka, namun karena lingkungan yang ia pijak dikerumuni banyak orang terlebih wanita. Ia merokok agar dipandang lebih keren dan gagah oleh orang-orang disekitarnya, tanpa Ia sadar bahwa banyak orang tidak suka dengan perokok. Saya sendiri masih sulit mencari jodoh karena ketergantungan dengan rokok, Ia malah merokok untuk mencari jodoh, ini sangat-lah bodoh.

  2. Merokok lebih banyak meminta dari pada membeli.
    Kategori ini dikhususkan bagi mereka yang ketergantungan rokok, namun lebih memilih untuk meminta dan mengemis demi memuaskan hasratnya karena beberapa alasan, seperti; tidak memiliki uang, memang pelit terhadap dirinya sendiri atau mungkin merasa bahwa membeli sebungkus/ sebatang rokok menghabiskan uang, jadi lebih baik meminta. Perokok katergori ini dapat dianalogikan seperti asbak yang mampu menghisap berbagai macam, merek dan tipe rokok yang Ia temui.

    Perokok seharusnya sadar bahwa merokok itu boros. Jadi, apabila tidak mau boros, saya sarankan jangan mengambil resiko untuk merokok atau memalukan diri sendiri dengan meminta.
  3. Merokok karena psikologi pribadi.
    Kategori ini sebenarnya bukanlah perokok. Mereka mencoba merokok untuk menghilangkan masalah, itulah yang mereka percaya. Apabila mereka percaya bahwa narkoba dapat
    menghilangkan masalah, maka mereka akan menggunakannya.
  4. Tipe perokok yang BRENGSEK.
    Nah, tipe perokok seperti ini yang saya benci. Mereka adalah tipe perokok aktif gabungan dari kategori satu dan dua. Pada kategori ini, mereka cenderung meminta jika tidak ada dan pelit memberi pada orang lain apabila punya. Biasanya tipe perokok ini pandai berbohong dan menipu.

Merokok memanglah tidak pernah sehat, apalagi menyebuhkan penyakit. Akan lebih sakit lagi apabila salah satu diantara anda termasuk dari kategori ini. Merokok berarti siap menghadapai penyakit yang akan datang, juga berarti siap untuk menghabiskan uang. Apabila anda tidak memiliki uang untuk merokok, saya lebih menghargai apabila anda meminjamnya, bukan meminta.

Sekian, saya Arief Setya Negara mengucapkan Terimakasih karena sudah membaca ^^.

0 komentar: